Minggu, 03 November 2019

ANALISIS PERMASALAHAN ETIKA BISNIS DALAM DUNIA KERJA (STUDI KASUS PT. FREEPORT INDONESIA)


ANALISIS PERMASALAHAN ETIKA BISNIS DALAM DUNIA KERJA (STUDI KASUS PT. FREEPORT INDONESIA)



Dosen Pengampuh:
Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM

Disusun oleh:
Febby Anzelia (1620200072)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULTI DATA PALEMBANG
2019

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa, karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ANALISIS PERMASALAHAN ETIKA BISNIS DALAM DUNIA KERJA (STUDI KASUS PT. FREEPORT INDONESIA)”. Adapaun makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Etika Bisnis.

Dalam pembuatan makalah ini,  penulis menyadari bahwa makalah ini teramat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, semua bentuk perbaikan, saran, kritik, masukan dari teman - teman mahasiswa dan terutama dari dosen sangat kami hargai untuk peningkatan kualitas tulisan kami di kemudian hari. Akhir kata, harapan besar kami adalah semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Awal mula PT.Freeport Indonesia berdiri pada tahun 1966 suatu lembaga swasta dari Belanda (KNAG) yaitu geografi kerajaan Belanda, menyelenggarakan suatu ekspedisi ke Papua yang tujuan utamanya adalah mengunjungi Pegunungan Salju yang berada di Papua. PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu perusahaan internasional atau transnasional yang berpusat di satu negara tetapi cabang ada di berbagai negara maju dan berkembang. PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari freeport McMoran CopperPT & Gold Inc. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi provinsi Papua. PT. Freepot Indonesia memasarkan hasilnya di seluruh penujuru dunia. Menerapkan bisnis secara konsisten sehingga dapat mewujudkan hasil usaha yang sehat dan transparan merupakan salah satu peran besar yang dapat diberikan oleh dunia usaha untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan mampu memberikan manfaat yang besar. Namun hal itu jauh dari kenyataan, PT Freeport melakukan pelanggaran-pelanggaran baik secara normatif maupun merusak nilai-nilai yang tertanam pada penduduk sekitar di mana lahan hutan hijau sekitar tambang yang merupakan tempat berburu penduduk di babat habis untuk kepentingan sepihak. Sayangnya pemerintah seolah-olah buta melihat peristiwa yang ada dan bahkan orang awam sekalipun tahu hasil dari apa yang dilakukan freepor pada bumi Papua dan penduduk serta lingkungan didalamnya.

1.2              Rumusan Masalah

1.      Bagaimana analisis permasalahan etika bisnis dalam dunia kerja di PT. Freeport Indonesia di Papua?

1.3              Tujuan

1.      Mengetahui bagaimana permasalahan etika bisnis dalam dunia kerja PT. Freeport Indonesia di Papua



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. ETIKA BISNIS PADA PT. FREEPORT INDONESIA
PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. Belakangan ini Indonesia disibukan dengan kasus “Papa Minta Saham” yang menyeret ketua DPR periode sekarang Setya Novanto dengan elit pimpinan perusahaan PT Freeport dan mentri ESDM Sudirman Said hingga menimbulkan sengketa dan menyeret tokoh-tokoh besar lainnya serta menimbulkan kegaduhan politik sampai kelevel lapisan masyarakat ikut dan terlibat tidak secara langsung didalamnya. Kasus ini menimbulkan perpecahan dari berbagai kubu, di satu sisi membela setya Novanto dan sisi lainnya menggugat Setya Novanto untuk turun dari kursi ketua DPR. Terhitung dari tahun 2015 PT Freeport Indonesia mencoba melobi pemerintah untuk memerpanjang kontrak PT Freeport Indonesia yang akan habis tahun 2021, berbagai spekulasi muncul baik dari elit politik sampai ke level masyarakat mengenai perpanjang atau tidaknya kontrak tersebut. Pemerintah indonesia sendiri masih berpikir panjang mengenai rencana kontrak perpanjangan PT Freeport melihat isu mengenai rencana pemerintah untuk menasionalisasikan PT. Freeport menjadi perseroan serta pemerintah mengawasi dengan ketat lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang baik dari tingkat eksekutif sampai dengan legislatif untuk tidak melakukan KKN dalam bentuk apapun, melihat sejarah kelam masa lalu PT Freeport yang penuh dengan tradisi KKN, pemerintah berencana menghilangkan tradisi buruk tersebut. Sebenarrnya jika kita menengok track record PT Freeport Indonesia dalam kegiatan operasinya banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran etika bisnis, salah satunya disebutkan dalam redaksi berita studi kasus ini, di mana setiap mempepanjang kontrak karya terdapat pihak-pihak atau oknum yang mencari keuntungan pribadi didalamnya. Di papua sendiri yang merupakan tempat beroperasinya PT Freeport Indonesia jauh dari kata sejahtera, penduduk sekitar mengorbankan segalanya termasuk lingkungan, habitat hewan dan tumbuhan, serta tempat tinggal mereka di ganti dengan tambang-tambang yang memberi luka membekas di permukaan bumi. Freeport selalu mengaku bahwa mereka berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang kuat, dan terdaptar sebagai perusahaan yang memiliki pengakuan dari ISO 14001 namun jauh dari kenyataan, terbukti freeport sama sekali acuh atau lebih tepatnya tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya sebagai dampak dari kegiatan operasi tambang contoh nyatanya adalah freeport secara sembarang membuang limbah batu ke alam tanpa melalui pengolahan dan penangan limbah secara baik dan benar sehingga mengakibatkan turunnya daya dukung lingkungan sekitar pertambangan, dampak nyata dari pembuangan limbah sembarang yang dilakukan oleh Freeport adalah hilangnya danau Wanagon, dan sejumlah danau lainnya yang mempunyai warna indah akibat tertimbun limbah bebatuan tersebut. Terlebih lagi Freeport membuang sembarang cairan berbahaya yang merupakan bahan dalam proses pemisahan logam dan berbahaya jika limbah tersebut dibuang secara langsung ke alam yang merupakan habitat hewan air dan kebutuhan manusia akan air bersih hilang. Tercatat kandungan air tempat Freeport membuang limbah konsentrasi racun mencapai level kronis dan mengancam sekitar 75% organisme air tawar yang hidup didalamnya. Hal ini tidak sesuai dengan teori utilitiarisme yang berprinsip berkemanfaatan untuk orang lain dimana PT Freeport membuang limbah ke bantaran sungan, membabat habis semua hutan, dan tidak mensejahterakan penduduk sekitar melainkan hanya mensejahterakan Amerika serikat yang merupakan basis dari PT Freepor McMoran. Bahkan lebih mengarah ke teori egoisme yang inti pandangannya adalah memajukan diri sendiri atau pribadi tanpa memikirkan orang lain. Masyarakat sekitar bahkan pemerintahpun tidak mengetahui informasi terkait akiabat yang ditimbulkan kegiatan tambang terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak adanya transparansi yang merupakan kewajiban Freeport untuk menyediakan informasi inilah secara tidak langsung mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia tidak mempunyai i’tikad baik untuk pemerintah maupun lingkungan di sekitarnya termasuk penduduk sekitar tambang dan lingkungan alam. Terhitung 48 tahun Freeport menancapkan kakinya dibumi papua tidak memberikan apapun kecuali kerusakan lingkungan dan kegaduhan di indonesia. Sudah sewajarnya pemerintah tegas dalam menanggapi persoalan ini di mana menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebenarnya kasus-kasus yang menyangkut PT Freeport Indonesia sudah banyak dipublikasikan oleh media masa baik dalam bentuk tulisan atau media pertelevisian seperti koran, artikel, laman berita, berita pertelevisian dsb, namun kita cendrung diam bahkan pemerintah tak berbuat apaapa untuk mencegah atau menghentikan kebrutalan manusia terhadap alam ini. Pemerintah cendrung memberikan privilage pada PT Freeport Indonesia karna di mana PT Freepor merupakan perusahaan penyumbang pajak terbesar di indonesia sehingga pemerintah seolah-olah wajib untuk memberikan pelayanan dan keamanan yang terbaik untuk PT Freeport ini. TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengirim utusan guna menengahi pemogokan ribuan pekerja PT Freeport Indonesia. Menurut Menteri ESDM Darwin Z Saleh, tim dari Kementerian Energi dan Kementerian Tenaga Kerja sedang berada di Papua untuk memfasilitasi keributan antara pekerja Freeport dengan manajemennya. Darwin menyatakan mengirim Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi, Thamrin Sihite, ke Papua guna mendamaikan Freeport dengan karyawannya. “Kami harap semua pihak menaati aturan yang berlaku,” kata dia Kamis malam, 7 Juli 2011. Darwin mengakui di sana memang sedang ada kisruh. “Kami masih fokus mengatasi kisruh antara mereka,” ujarnya. Mengenai potensi kerugian Freeport atas mogoknya pekerja, Darwin mengaku tak tahu. “Itu urusan korporasi.” Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia mogok kerja dan meninggalkan Kota Tembagapura. Mereka berjalan kaki sejauh 45 mil menuju Kota Timika. Hingga Kamis, aksi mogok itu sudah berlangsung empat hari. Karyawan mogok karena tuntutannya untuk naik gaji sesuai dengan standar perusahaan Freeport McMoran tak dikabulkan PT Freeport. Hingga hari keempat aksi mogok kerja karyawan PT Freeport Indonesia pada Kamis itu, aktivitas tambang PT Freeport Indonesia masih terhenti. Sedikitnya 8.000 karyawan PT PT Freeport Indonesia masih berkerumun di gerbang masuk Kota Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua. Sementara sebanyak 500-an karyawan masih tertahan di Kota Tembagapura, beberapa kilometer dari pusat pengolahan biji tambang. Diatas merupakan artikel mengenai mogoknya karyawan PT Freeport Indonesia karna tidak adanya persamaan hak dalam penggajian yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia. Hal ini dilatar belakangi karna karyawan PT Freeport Indonesia merasa dicurangi mengenai gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan standar gaji PT Freeport McMoran di mana tak sebanding jika dibandingkan dengan PT Freeport lainnya yang beroperasi diluar negeri. Padahal PT Freeport Indonesia merupakan tambang emas dengan kualitas emas terbaik di dunia. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis, seperti Indonesia. Namun hal itu dilanggar secara terang-terangan oleh pihak Freeport itu sendiri. Negara dapat dikatakan gagal karna tidak memberikan perlindungan dan menjamin hak atas lingkungan yang baik bagi masyarakat, namun dilain pihak memberikan dukungan penuh kepada PT Freeport Indonesia, yang dibuktikan dengan pengerahan personil militer dan pembiaran kerusakan lingkungan dan hak penggajian karyawan harus beradu otot akan tetapi mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.


BAB III
PENUTUPAN
3.1. KESIMPULAN
          Etika bisnis merupakan suatu hal yang harus ada dalam perusahaan karena memberikan acuan agar bersahabat dengan lingkungan sekitarnya termasuk didalamnya sosial dan alam. Namun etika bisnis tersebut dilanggar secara terang-terangan oleh PT Freeport indonesia yang merupakan cabang dari perusahaan PT Freeport McMoran yang berbasis di Amerika serikat di mana merupakan negara lahirnya teori-teori etika yang selama ini kita pelajari di bangku sekolahan. Ketegasan pemerintah juga dipertanyakan mengenang pemerintah ikut berkontribusi dalam melegalkan PT Freeport MCMoran menancapkan pengaruhnya dibumi Papua Indonesia yang semakin tahun terlihat kerusakannya dan seolah-olah pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk mencabut izin operasi PT Freeport seolah-olah apatis akan kerusakan yang orang awam pun dapat melihatnya. Terlebih lagi penduduk sekitar jauh dari kata sejahtera yang mana tidak sebanding dengan penghasilan atau pendapatan PT Freeport indonesia yang terbilang fantastis sehingga tidak semestinya penduduk tidak menikmati hasil sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan terhadap lingkungan sosialnya.

Sabtu, 02 November 2019

ANALISIS PERMASALAHAN KOMUNIKASI BISNIS (STUDI KASUS PT. SAMPOERNA Tbk)


ANALISIS PERMASALAHAN KOMUNIKASI BISNIS (STUDI KASUS PT. SAMPOERNA Tbk)



Dosen Pengampuh:
Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM

Disusun oleh:
Febby Anzelia (1620200072)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULTI DATA PALEMBANG
2019





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa, karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ANALISIS PERMASALAHAN KOMUNIKASI BISNIS (STUDI KASUS PT. SAMPOERNA Tbk)”. Adapaun makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Komunikasi Bisnis.

Dalam pembuatan makalah ini,  penulis menyadari bahwa makalah ini teramat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, semua bentuk perbaikan, saran, kritik, masukan dari teman - teman mahasiswa dan terutama dari dosen sangat kami hargai untuk peningkatan kualitas tulisan kami di kemudian hari. Akhir kata, harapan besar kami adalah semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.








BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

 Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan, komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini sangatlah memudahkan para pelaku bisnis melakukan pemasarannya secara global. Pada era globalisasi juga ditandai dengan dua kecenderungan besar yang bertentangan, pertama bersinergi dalam kehidupan ekonomi dan kedua terfragmentasi  dalam kehidupan politik. Khususnya dalam bidang kehidupan ekonomi telah mengundang lahirnya “pasar-pasar baru, sikap mental yang baru, kompetisi baru, dan cara-cara berpikir baru mengenai bisnis”. Namun pada era globalisasi seperti sekarang ini merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk berani menghasilkan barang dan jasa yang akan dikenal dunia, menyerap informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan ekonomi bangsa. Globalisasi akhirnya akan mengakibatkan meningkatnya persaingan di pasar nasional maupun internasional. Namun melihat dari kondisi perekonomian sekarang ini, perkembangan suatu perusahaan bukanlah didasarkan pada perencanaan, melainkan perkembangan sesuai dengan kondisi pasar potensial yang ada. Dengan demikian, perkembangan suatu perusahaan sering kali tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
Perkembangan industri rokok memicu perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Pada perkembangannya perusahaan rokok di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup bagus. Perkembangan industri rokok yang pesat membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan dalam industri. Perusahaan juga dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam masa krisis maupun persaingan yang ketat. Ibarat dua sisi mata uang, industri rokok dibutuhkan tetapi di sisi lain ruang geraknya dibatasi.

1.2              Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kasus permasalahan komunikasi bisnis yang di alami oleh PT. Sampoerna Tbk?
2.      Apa solusi yang cocok untuk perasalahan yang di hadapi oleh PT. Sampoerna Tbk?

1.3              Tujuan
1.      Mengetahui apa saja kasus permasalahan komunikasi bisnis yang dihadapi oleh perusahaan PT. Sampoerna Tbk.
2.      Memberikan solusi yang cocok untuk permasalahan yang dihadapi oleh PT. Sampoerna Tbk.





BAB II
PEMBAHASAN


2.1.  PERMASALAHAN KOMUNIKASI BISNIS YANG DIHADAPI
Kasus yang di angkat adalah kasus pernah terjadi kurang lebih lima tahun yang lalu) yaitu demo buruh kepada PT. Sampoerna Tbk. Berikut uraiananya;
PT. Sampoerna merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri rokok yang berlokasi di Jalan Rungkut Industimen, Surabaya. Yang di ketahui dari sumber di PT. Sampoerna pernah terjadi beberapa demo buruh yaitu pada tahun 1998 dan 2008. Seorang narasumber yang bernama Bapak Sholikin yang berpropesi sebagai karyawan yang bekerja di PT. Sampoerna, beliau menceritakan demo yang terjadi pada tahun 2008 di karenakan gaji yang tidak sesuai UMR. Saat itu ribuan buruh PT. Sampoerna Tbk melakukan demontrasi di depan kantor PT. Sampoerna di Jalan Rungkut Industimen. Untuk menuntut kelayakan gaji buruh pabrik PT. Sampoerna. Ribuan buruh melakukan demonstrasi dengan cara hanya duduk-duduk di depan kantor PT. Sampoerna dengan membawa ratusan poster yang di tempel di depan kantor PT. Sampoerna. Para demonstran juga melakukan aksi blokir jalan. Aksi blokir jalan yang dilakukan para demonstran buruh PT. Sampoerna mengakibatkan kemacetan sepanjang Jalan Rungkut Industri depan pabrik rokok Sampoerna. Sementara arus jalan sebaliknya masih terbuka. Banyak anggota kepolisian yang berjaga untuk mengawasi jalannya demo buruh PT. Sampoerna. Demo tersebut tidak langsung mendapat tanggapan yang langsun gmengiyakan permintaan buruh. namun dengan adanya aksi demo buruh pihak perusahaan PT. Sampoerna mengambil tindakan untuk memusyawarahkan permasalahan tersebut dengan beberapa perwakilan dari para demonstran buruh. Dari perwakilan perusahaan yaitu staf keuangan dan pihak manajemen bertemu dengan perwakilan demonstran buruh untuk memusyawarahkan permasalahan yang terjadi sebenarnya. Dalam pembicaraan tersebut,  banyak perdebatan dan pertimbangan yang terjadi) yaitu pertimbangan banyaknya karyawan yang bekerja di PT. Sampoerna sehingga tidak memungkinkan untuk menaikan gaji secara cepat. Menurut narasumber, hasil musyawarah yang dilakukan kedua belah pihak menghasilkan keputusan kenaikan gaji untuk para buruh sebesar 10% dari gaji pokok yang didapatkan.
           
2.2. SOLUSI KASUS KOMUNIKASI BISNIS YANG DIHADAPI
Agar tidak terjadi kesalah pahaman antara satu pihak dengan pighak lainnya makan solusi yang dirasa cocok adalah sebagai berikut;
1.      PT. Sampoerna harus membuat atau membentuk sebuah divisi sistem informasi yang terstruktur, agar setiap karyawan memiliki wadah untuk menumpahkan keluh kesah selama bekerja di perusahaan PT. Sampoerna
2.      Membuat komunikasi antar dua arah antara bawahan dan atasan agar menjadi lancer dengan melakukan rapat rutin di akhir bulan. Karna dengan komunikasi rutin akan mengurangi kesalah pahaman antar individu maupun divisi yang ada.
3.      PT. Sampoerna memberikan pelatihan akan komunikasi kepada atasan dan karyawan yang bekerja diperusahaan. Pelatihan akan memberikan dampak pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap karyawan baik bawahan maupun atasan. Hal ini dapat meminimalisir permasalahan komunikasi yang ada dan timbul di lingkungan kerja.




BAB III
PENUTUPAN


3.1.         KESIMPULAN
Permasalahan dalam komunikasi memang susah untuk diselesaikan jika kedua belah pihak tidak ada yang ingin mendengarkan dan yang lainnya tidak ingin mengalah maupun meredamkan emosi. Oleh karena itu pentingnya komunikasi yang lancar agar tidak adanya kesalah pahaman dalam bisnis yang sedang berjalan. Komunikasi akan memberikan jawaban atas ketidak tahuan seseorang atau organisasi dalam sebuah masalah, maka dari itu berkomunikasi tidak boleh memandang jabatan yang dipegang semua sama rata jika mengenai soal komunikasi.

ANALISIS PROSES PERUBAHAN PERUSAHAAN BUMN (STUDI KASUS BANK BRI)


ANALISIS PROSES PERUBAHAN PERUSAHAAN BUMN (STUDI KASUS BANK BRI)



Dosen Pengampuh:
Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM

Disusun oleh:
Febby Anzelia (1620200072)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULTI DATA PALEMBANG
2019

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa, karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ANALISIS PROSES PERUBAHAN PERUSAHAAN BUMN (STUDI KASUS BANK BRI)”. Adapaun makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi.

Dalam pembuatan makalah ini,  penulis menyadari bahwa makalah ini teramat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, semua bentuk perbaikan, saran, kritik, masukan dari teman - teman mahasiswa dan terutama dari dosen sangat kami hargai untuk peningkatan kualitas tulisan kami di kemudian hari. Akhir kata, harapan besar kami adalah semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Bank rakyat Indonesia adalah salah satu bank besar yang dimiliki oleh pemerintah pusat Indonesia yang beroperasi dibidang jasa keuangan. Bank rakyat Indonesia mungkin dibilang bank tertua, karena telah berdiri sebelum Indonesia merdeka sekitar tahun 1895. Sebelum berganti nama menjadi Bank rakyat Indonesia, dulunya bank ini bernama “De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden”. Itulah nama Bank rakyat Indonesia yang berdiri pada masa kolonialisme Hindia Belanda di Indonesia, oleh karena itu, namanya memakai bahasa Belanda. Perlu diketahui, sejarah berdirinya Bank Bank rakyat Indonesia kelihatan berdiri di kota Purwokerto. Kota Purwokerto adalah penerus Ibu Kota Karesidenan Banyumas, kemudian pendopo Si Panji beralih tempat dari Kota Banyumas ke Kota Purwokerto. Kota Purwokerto mempunyai peran fungsi dalam sejarah perbankan di Indonesia, dimana berdirinya salah satu bank pertama dan terbesar di Indonesia. kota Purwokerto, kota yang populer dengan wisata alamnya di Baturadden. Kota ini juga dikenal akan sejarah tentara pelajarnya yang serta berperang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia ialah Raden Bei Aria Wiraatmadja. Beliu adalah asli keturunan dari kota Bayumas yang berbakti kepada kolonialisme Belanda di Karesidenan Banyumas. Raden Bei Aria Wiraatmadja sangat dipercaya oleh Belanda, sehingga jabatan di kolonialisme Belanda terbilang komplet. Pada tahun 1902, Raden Bei Aria Wiraatmadja mendapatkan gelar yang bernama Arya di Karesidenan Banyumas.

1.2              Rumusan Masalah

1.      Bagaimana perkembangan Bank BRI?
2.      Bagaimana proses perubahan Bank BRI?

1.3              Tujuan

1.      Mengetahui perkembangan Bank BRI
2.      Mengetahui proses perubahan yang terjadi pada Bank BRI

BAB II
PEMBAHASAN

1.   PERKEMBANGAN BANK BRI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.
Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Sesudah Indonesia merdeka dari Belanda dan Jepang pada tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya Bank rakyat Indonesia menjadi bank pertama dan terbesar di Indonesia dengan peraturan pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1. Selanjutnya pada masa pertempuran mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, aktivitas bank pernah berhenti selama 1 tahun. Sehingga, pada tahun 1949 bank tersebut kembali beroperasi setelah diadakan perjanjian antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda melalui perjanjian Renville setelah Indonesia mengingkan merdeka absolut seluruh wilayah Indonesia dari tangan Belanda.
Selanjutnya, Bank rakyat Indonesia menjadi bank sentral melewati peraturan Undang-Undang No. 13 tahun 1968, setelah itu, peraturan Undang-Undang No. 21 tahun 1968 Bank Rakyat Indonesia dimantapkan kembali untuk melaksanakan perannya menjadi bank umum. Perkembangan Bank Rakyat Indonesia akhirnya menghadapi perubahan kembali pada tahun 1990, tepatnya berganti menjadi PT melewati peraturan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992. Pada awal berganti menjadi PT, kepemilikan Bank Rakyat Indonesia 100% dikuasai oleh Pemerintahan Indonesia. Setelah itu, pada tahun 2003 pemerintah menjual sahamnya sebesar 30% dan nama bank tersebut berganti dengan nama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

2. PROSES PERUBAHAN BANK BRI

Dengan panjangnya usia bank ini, maka tidak perlu mengkaji hal-hal seperti bagaimana mungkin dan bagaimana pada saat itu dan kemudian bisa menjadi Bank BRI dan sebagainya. Oleh sebab itu, dalam tulisan yang singkat ini, akan lebih baik bila  mencoba melihat BRI dari berbagai perspektif, perkembangan dan kontribusinya dalam perjalanannya berevolusi hingga kini. Untuk hal ini kita bisa mengurai banyak hal dari bank yang satu ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai sebuah lembaga keuangan yang kini dikenal sebagai sebuah Perusahaan Terbatas, Bank BRI, dalam perkembangan hidupnya selama 124 tahun, sebagaimana layaknya organisasi atau lembaga lain, bank BRI tumbuh dan berkembang secara evolusif, bukan reformatif itu memberikan makna bahwa, bank ini hidup dan berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembagan zaman. Bank ini mengikuti perubahan zaman dengan terus beradabtasi untuk bisa memberikan pelayanan dengan hati. Logikanya, Bank yang hidup dari upaya memberikan pelayanan jasa keuangan kepada rakyat, tidak boleh tergilas oleh zaman. Karena biasanya, ketika zaman berubah, tidak mungkin bank tidak berubah.
Ketika zaman berubah, kebutuhan orang juga ikut berubah. Maka dari perubahan yang evolusif itu, kiranya masing-masing punya catatan. Punya cerita dan pengalaman dalam menggunakan layanan bank BRI ini. Tentu sesuai dengan apa yang masyarakat tahu, bisa dan mau. Yang pastinya bank BRI telah melewati dan mengalami banyak perubahan, melewati fase-fase yang mungkin berbeda. Jadi, ketika bicara mengenai proses evolusi itu, banyak yang bertanya, seperti apa evolusi Bank BRI. dan banyak tahapan perubahan yang terjadi dalam konteks evolusi yang terjadi di bank yang sudah cukup tua ini. Sebagai bank yang terus tumbuh dan berkembang, maka perubahan yang terjadi ada pada kebutuhan tenaga kerja. Ketika satu cabang atau satu kantor unit, maupun kantor kas dibuka, maka konsekwensinya adalah menambah tanaga kerja (manpower). Apalagi melihat jumlah bank yang ada di setiap provinsi ada kantor cabang dan kantor wilayah, maka dapat diprediksi berapa tenaga kerja yang dapat bertambah dan diserap. Apalagi bank BRI sebagai bank yang menggunakan icon rakyat itu ada hingga ke tingkat kecamatan dan bahkan unit desa.
Maka dapat dikatakan bahw bank BRI merupakan bank yang menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Ini jelas sebuah perubahan besar yang dilakukan bank BRI hingga di usia 124 tahun ini.

2.1. Kantor dan properti bank BRI
·         1 Kantor Pusat
·         19 Kantor Wilayah
·         461 Kantor Cabang (termasuk 3 Unit Kerja Luar Negeri)
·         584 Kantor Cabang Pembantu
·         971 Kantor Kas
·         5.293 BRI Unit
·         2.457 Teras BRI
·         610 Teras BRI Keliling
·        152.443 Jaringan e-channnel (ATM, EDC, CDM, E-Buzz)di seluruh Indonesia

Menurut Detik Finance, 10 November 2017, komposisi dari sekitar 130 ribu karyawan BRI. Jumlah itu, 55% merupakan karyawan support dan 45% merupakan karyawan penjualan. Jelaslah, bila melihat data tersebut, bank BRI sudah berkontribusi sangat besar dalam menampung tenaga kerja di Indonesia hingga saat ini. Jadi, dapat dikatakan bahwa bank BRI secara evolusif terus meningkatkan jumlah tenaga kerjanya dari tahun ke tahun.
Kedua, sejalan dengan panjang dan lamanya usia bank ini, maka dalam perspektif pengembangan pengetahuan dan literasi keuangan (knowledge development and finance literacy), Bank BRI adalah sebuah sumber belajar atau resource center dalam pengembangan ilmu dan literasi keuangan di tanah air. Paling tidak, selama ini, bank BRI sudah meningkatkan pengetahuan literasi keuangan, perbankan, pemasaran dan sebagainya kepada lebih dari 130.000 pekerja atau karyawan.
Sebagaimana kebiasaan bank-bank selama ini, selalu ada program-program pendidikan dalam berbagai bentuk inisiatif dan pembiayaan terhadap pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik di internal bank, maupun di luar bank. Misalnya, untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, Bank BRI pasti harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo mengatakan, keseriusan BRI mengembangkan digital bankin dengan menambah belanja modal (capital expenditure/capex) dari tahun ini Rp 5 triliun menjadi Rp 7 triliun di tahun depan. "Untuk penggunaannya 40% tahun ini untuk IT, tahun dengan 40-50% juga untuk IT.
Bank BRI sebagai sebuah perusahaan atau corporate yang besar, juga memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR). Sejalan dengan hal itu, melihat lebih dekat terkait dana CSR, maka Bank BRI dari tahun-ke tahun berevolusi dalam hal memberikan bantuan social lewat pundi-pundi CSRnya. Distribusi CSR yang diberikan ke berbagai bidang dan pihak sesuai dengan kebijakan BRI. Dengan demikian, maka data dikatakan pula bahwa BRI secara evolusi ikut menjalankan fungsi social kepada bangsa Indonesia. Bukan hanya evolusif, tetapi juga secara berkelanjutan (sustainable)

BAB III
PENUTUPAN

3. KESIMPULAN
Tentu akan banyak lagi hal yang bisa di temukan bila kita  mau melacak jejak evolusi Bank BRI di saat bank ini berusia yang ke 124  tahun. Namun, untuk tulisan yang singkat ini, yang dipaparkan hanya sebanyak tiga hal, yakni dari sector ketenagakerjaan (manpower), kedua pada sector pengembangan pengetahuan, kemampuan dan literasi keuangan kepada kepentingan internal dan eksternal dan ketiga terkait dengan  program CSR dan penyaluranya kepada kepentingan social, pendidikan, lingkungan dan sebagainya.
Selayaknya masyarakat Indonesia ikut berbangga dan merayakan kesuksesan dan keberlanjutan serta keberlangsungan Bank BRI menjadi bank tertua dan terluas jaringanya di nusantara ini. Teruslah melayani dengan setulus hati. Pasti rakyat akan selalu dekat.

Review Jurnal Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi

Review Jurnal Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi (Manajemen Perubahan) Review Jurnal Nasional I Judul MANAJE...