Kamis, 05 April 2018

ANALISIS KASUS SUMBER DAYA MANUSIA (BISNIS RITEL INDOMARET) TUGAS MSDM LANJUTAN SEBELUM UTS


ANALISIS KASUS SUMBER DAYA MANUSIA
(BISNIS RITEL INDOMARET)



Dosen Pengampuh :
Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM

Disusun oleh:     Febby Anzelia (1620200072)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULTI DATA PALEMBANG
2019





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa, karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “ANALISIS KASUS SUMBER DAYA MANUSIA (BISNIS RITEL INDOMARET) ”. Adapun makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan.
Dalam pembuatan makalah ini, para penulis menyadari bahwa makalah ini teramat jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, semua bentuk perbaikan, saran, kritik, masukan dari teman-teman mahasiswa dan terutama dari dosen sangat kami hargai untuk peningkatan kualitas tulisan kami di kemudian hari. Akhir kata, harapan besar kami adalah semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.



Terimakasih

Penulis.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis ritel sangat pesat dekade ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha ritel yang bermunculan untuk menarik minat konsumen dengan harapan dapat memimpin pasar, sehingga persaingan dalam dunia ritel akan semakin ketat. Di Indonesia, perkembangan ritel telah memasuki era praktis seperti yang ada di negara-negara maju. Ini khususnya terjadi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Makasar, dan Medan.
Kondisi tersebut menyebabkan produsen lebih jeli dalam menciptakan keunggulan sebelum terjun ke pasar sasaran. Hal ini harus didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berpotensial dan mempunyai loyalitas serta dedikasi terhadap kelangsungan perusahaan terutama bisnis ritel, karena bisnis ini berbeda cara pengelolaannya dibandingkan dengan perusahaanperusahaan pada umumnya.
Sumber daya manusia mempunyai peran sangat penting dalam pengelolaan bisnis ritel , karena membutuhkan kesiapan pengelolaan dalam arti sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan keterampilan (baik soft skill maupun hard skill) dalam hal manajerial penjualan ritel dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel.



1.2Tujuan
1.     Memberikan kontribusi akademis dengan memberikan saran dalam permasalahan Manajemen Sumber Daya Manusia pada bisnis ritel
2.     Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan

1.3Rumusan masalah
1.     Apa yang dimaksud dengan sumber daya manusia dalam bisnis ritel ?
2.     Bagaimana struktur organisasi pada bisnis ritel IndoMaret ?
3.     Bagaimana cara memotivasi karyawan dalam bisnis ritel ?
4.     Bagaimana cara membangun komitmen karyawan dalam bisnis ritel ?











BAB II
PEMBAHASAN


2.1           Sumber Daya Manusia dalam Bisnis Ritel
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bidang manajemen yang berfokus pada pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan seefektif mungkin agar diperoleh suatu kesatuan tenaga kerja yang memuaskan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting dalam bisnis ritel, sebab setiap karyawan memainkan peran atau bagian yang penting dalam melaksanakan fungsi pekerjaan dengan baik. Manajemen sumber daya dalam bisnis ritel adalah upaya untuk mengelola sumber daya manusia (SDM) ritel serta hubungannya dengan pelanggan dan kultur tentang ritel hingga menjadi manfaat kompetitif yang mendukung.
Berbagai posisi karier yang bisa kita temukan dalam sebuah bisnis ritel, antara lain; Pemilik Ritel, Pengelola Ritel, Pramuniaga, Kasir, Kepala Gudang, Customer Service, Security, Pemasok Barang Dagangan, Manajer Keuangan, dan sebagainya. Pendekatan-pendekatan yang secara umum digunakan untuk memotivasi dan mengkoordinasikan aktivitas karyawan, dan manajemen praktis untuk membangun kekuatan kerja secara efektif dan mengurangi tingkat perputaran karyawan. Semua aktivitas tersebut dilakukan untuk menerapkan strategi sumber daya, perencanaan sumber daya, termasuk dalam merekrut, menyeleksi, melatih, mengawasi, mengevaluasi, dan membagi kompensasi penjualan, yang dikerjakan hanya oleh manajemen.
Pengelolaan sumber daya manusia dalam ritel sangat menantang, karena pada dasarnya bisnis ritel sangat berbeda dengan bisnis atau perusahaan pada umumnya. Ada beberapa ciri yang dapat dijadikan pembeda yaitu :
1.     Jam kerja karyawan berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Jam buka toko yang paling panjang membuat perusahaan harus membagi pekerjaan dengan sistem shift. Toko buka 7 hari dalam seminggu dan akan ramai pada hari-hari libur, membutuhkan komitmen yang tinggi dari karyawan yang harus membuka tokonya selama 24 jam. Misalnya pada akhir pekan atau menjelang hari raya / besar sehingga harus menambah shift kerja dan karyawan.
2.     Penekanan terhadap kontrol biaya. Kontribusi biaya karyawan cukup besar pada total biaya toko keseluruhan. Sehingga perlu sangat hati-hati dalam merinci secara tepat kebutuhan karyawan yang efisien sesuai dengan tingkat keahliannya masing-masing.
3.      Perubahan demografis pekerja. Peritel besar yang beroperasi secara nasional dan internasional akan menghadapi tantangan mengenai perubahan pola demografis karyawan. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap kinerja kerja dan kualitas pelayanan dan penjualan. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan sumber daya manusia memerlukan perencanaan yang matang, hal ini didasarkan pada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh para karyawan / pelaku ritel, diantaranya adalah :
a.     Memiliki keterampilan analisis. Kemampuan menyelesaikan masalah danmemiliki kemampuan numerik untuk menganalisis fakta dan data bagi perencanaan, pengelolaan dan pengawasan.
b.     Memiliki kreatifitas. Mampu untuk menghasikan ide-ide dan solusi yang imajinatif, cepat mengenali kebutuhan konsumen dan mampu bertindak dan mengantisipasi perubahan.
c.      Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
d.     Fleksibel. Mampu berlaku fleksibel terhadap kejadian sehari-hari agar mampumengakomodasi perubahan tren, gaya serta sikap pelanggan.
e.      Inisiatif. Kemampuan melakukan sesuatu yang dirasa perlu tanpa disuruh.
f.       Leadership. Hormat kepada keputusan, mampu mendelegasikan dan memberikan panduan kepada orang lain.
g.     Mampu mengorganisasikan pekerjaan dan menentukan prioritas.
h.     Berani mengambil resiko dengan pertimbangan, analisis yang akurat dan bertanggung jawab.

2.2           Tahapan Pengelolaan SDM
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, memerlukan tahapan yang harus dilakukan :
1.     Rekrutmen
Merupakan gerbang awal yang menentukan. Contoh pada IndoMaret : Rekrutmen dimulai dari penentuan berbagai kriteria SDM yang dibutuhkan, lalu mempublikasikannya di situs resmi IndoMaret, dan juga di media massa cetak, demi mendapatkan calon karyawan yang tepat dan handal.
2.     Orientasi
Setiap organisasi memiliki budaya, suasana, prinsip kerja dan nilai-nilai yang berbeda. Pada tahap ini diperkenalkan mengenai perusahaan, posisi perusahaan, personel perusahaan, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, pekerjaan dan alur pekerjaan secara rinci. Contoh pada IndoMaret: Orientasi dilakukan pada masa awal training agar calon peserta training paham tentang prinsip kerja dan nilai-nilai yang ada di dalam perusahaan.
3.     Pelatihan
Pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan sehingga dapat terjadi peningkatan kinerja. Ada 2 (dua) macam pelatihan
a.     Pelatihan keterampilan teknis Keterampilan yang diberikan untuk tampil melakukan suatu pekerjaan. Seperti keterampilan komputer dalam penggunaan cash register pada kasir, dan lain-lain.
b.     Pelatihan antar pribadi Pelatihan keterampilan berhubungan dengan sesama karyawan, atasan, bawahan, mitra perusahaan atau pelanggan. Contoh pada IndoMaret : Pelatihan pada IndoMaret memiliki beberapa perbedaan tergantung kepada jenis bidang kerja. Namun secara umum, pelatihan dilakukan selama tiga bulan penuh di lokasi kerja.
4.     Penempatan
Tahap dimana karyawan yang telah dinilai layak diterima akan ditempatkan kerjanya sesuai divisi yang dibutuhkan. Contoh pada IndoMaret : Setelah calon SDM mampu melewati masa training dengan baik, maka ia akan dipilih dan ditempatkan sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dimasukinya. Untuk karyawan IndoMaret yang masih baru, mereka akan langsung dikontrak untuk tiga bulan kedepan.
5.     Pemberdayaan
Mendelegasikan pekerjaan kepada bawahan dengan pengawasan Contoh pada IndoMaret: Karyawan yang telah melewati masa training (mis. kasir) biasanya akan tetap dibimbing oleh senior/ supervisor-nya selama seminggu. Setelah dia dinilai cukup mahir dan terampil dalam melakukan tugasnya, maka intensitas bimbingan terhadapnya akan dikurangi, tapi tidak terlepas dari pengawasan senior/ supervisor.
6.     Continous Improvement
Setiap hari harus menjadi lebih baik dari hari kemarin. Contoh pada IndoMaret: Dua kali dalam sebulan, kesatuan tim dari pusat datang untuk mengontrol seluruh kegiatan fungsional SDM yang ada di IndoMaret. Kontrol ini bertujuan untuk memantau dan menjaga kestabilan kinerja SDM agar terusmenerus menjadi lebih baik. Apabila ditemukan kesalahan/ kinerja SDM tidak sesuai dengan standar kerja, maka kesatuan tim pusat akan melaporkan kepada SM yang akan ditindaklanjuti oleh SM itu sendiri, karena itu adalah wewenang SM atas karyawan.

2.3           Memotivasi Karyawan Ritel
Ritel umumnya menggunakan tiga metode untuk memotivasi aktivitas karyawannya, yaitu :
1.     Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan Hal ini adalah metode koordinasi yang paling mendasar karena dapat dijadikan indikasi dan petunjuk bagi karyawan mengenai apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
2.     Insentif Insentif biasa dipergunakan peritel untuk memotivasi karyawan dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan sasaran penjualan. Terdapat 2 (dua) jenis insentif, yaitu :
a.     Komisi Kompensasi yang didasarkan pada rumusan yang telah ditetapkan perusahaan. Contoh : komisi di IndoMaret telah diberikan sesuai dengan spesifikasi kerja, apabila ada karyawan yang lembur harus melaporkannya terlebih dahulu kepada SM/ ASM.
b.     Bonus Kompensasi tambahan yang diberikan secara periodik berdasarkan evaluasi kerja karyawan. Contoh : bonus diberikan sesuai dengan hari besar keagamaan. Misalnya pada saat menjelang hari raya Idul Fitri, karyawan yang beragama Muslim akan mendapatkan THR. Sementara karyawan yang beragama non Muslim (Kristen) akan mendapatkan bonus hari Natal.
3.     Budaya organisasi Memotivasi dan mengoordinasi karyawan bertujuan untuk mengembangkan budaya organisasi kuat. Satuan nilai-nilai, tradisi, kebiasaan dalam suatu perusahaan yang mendasari perilaku karyawan atau organisasi, seperti menghargai setiap karyawan, mau mendengarkan bawahan, dan lain-lain. Contoh pada IndoMaret : Budaya yang kuat terlihat dari kebijakkan IndoMaret adalah kerja yang tangkas, bersih, ramah, dan disiplin.

2.4           Membangun Komitmen Karyawan
Tantangan utama dalam penjualan eceran adalah untuk mengurangi tingkat keluar masuk karyawan. Perputaran karyawan yang tinggi akan mengurangi penjualan (karena kurang berpengalaman, kurang pengetahuan akan barang dan kebijakan perusahaan sehingga tidak mampu berinteraksi secara efektif dengan konsumen) dan meningkat biaya (rekrutmen dan pelatihan membutuhkan biaya). Beberapa pendekatan yang dilakukan oleh ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah :
1.     Meningkatkan keterampilan.
2.     Memberdayakan karyawan.
3.     Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan.
Terdapat tiga aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan :
1.     Mengurangi perbedaan status antar karyawan
2.     Memberikan peluang promosi untuk karyawan lama
3.     Diberlakukan flextime (sistem penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan karyawan memilih waktu kerja) dan job sharing (dua karyawan secara sukarela bertanggung jawab atas satu pekerjaan.
Pada IndoMaret, setiap karyawan dibimbing agar mampu saling bekerjasama dalam melakukan berbagai kegiatan. Misalnya penempatan dan penyusunan barang pada rak merupakan tugas seorang stockist. Namun apabila ada konsumen yang mengambil kemudian mengembalikannya sehingga tidak tersusun seperti kondisi semula, maka pramuniaga yang sedang stand by akan membantu untuk menyusunnya dengan rapi kembali.




















BAB III
PENUTUP

3.1           Kesimpulan
1.     Manajemen sumber daya manusia (MSDM) sangat penting dalam bisnis ritel, sebab setiap karyawan memainkan peran atau bagian yang penting dalam melaksanakan fungsi pekerjaan dengan baik.
2.     Berbagai pilihan struktur organisasi adalah struktur organisasi fungsional, struktur organisasi berdasarkan produk, struktur organisasi berdasarkan geografis, dan struktur organisasi kombinasi. IndoMaret memilih struktur organisasi fungsional
3.     Tiga metode memotivasi karyawan yaitu kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan, insentif dan budaya organisasi. IndoMaret telah melakukan ketiga metode tersebut dengan sebagaimana mestinya.
4.     Terdapat tiga aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan : Mengurangi perbedaan status antar karyawan, Diberlakukan flextime (sistem penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan karyawan memilih waktu kerja) dan job sharing (dua karyawan secara sukarela bertanggung jawab atas satu pekerjaan).




3.2           Saran
1.     SDM pada bisnis ritel sebaiknya diatur dan dikelola untuk lebih memperhatikan kelengkapan produk yang akan dipasarkan. Pelayanan terhadap pelanggan juga perlu untuk ditingkatkan, agar pelanggan merasa nyaman berbelanja dan untuk selanjutnya memilih untuk tetap berbelanja di IndoMaret (terciptanya loyalitas pelanggan)
2.     Pengembangan hendaknya harus terus diciptakan dan berkesinambungan baik itu melalui pelatihan ataupun pemberian pendidikan kepada setiap karyawan. Hal ini dilakukan agar setiap karyawan tidak merasa kaget dan mudah menyesuaikan diri
3.     Pimpinan Indomaret harus selalu memberikan motivasi dan dukungan penuh kepada seluruh karyawan dan menjaga konsistensi dari penerapan pengembangan sumber daya manusia, bahkan apabila mungkin perusahaan harus dapat menambah beberapa hal baru yang berkaitan dengan penerapan pengembangan sumber daya manusia
4.     Perusahaan juga perlu menaruh perhatian yang serius kepada perilaku karyawan untuk semua permasalahan kebutuhan yang berkaitan dengan penerapan pengembangan sumber daya manusia, baik dengan memberikan fasilitas kepada kegiatan pelatihan maupun pendidikan yang akan mendukung terciptanya kelancaran pelaksanaan pekerjaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Jurnal Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi

Review Jurnal Manajemen Perubahan dan Budaya Organisasi (Manajemen Perubahan) Review Jurnal Nasional I Judul MANAJE...