ANALISIS
KASUS SUMBER DAYA MANUSIA
(BISNIS
RITEL INDOMARET)
Dosen Pengampuh :
Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM
Disusun oleh: Febby Anzelia (1620200072)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULTI DATA PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kepadaTuhan Yang MahaEsa, karena berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah berjudul “ANALISIS
KASUS SUMBER DAYA MANUSIA (BISNIS RITEL INDOMARET) ”. Adapun makalah ini
kami buat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Lanjutan.
Dalam pembuatan
makalah ini, para penulis menyadari bahwa makalah ini teramat jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu, semua bentuk perbaikan, saran, kritik, masukan dari
teman-teman mahasiswa dan terutama dari dosen sangat kami hargai untuk
peningkatan kualitas tulisan kami di kemudian hari. Akhir kata, harapan besar
kami adalah semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.
Terimakasih
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan bisnis ritel sangat pesat dekade
ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha ritel yang bermunculan untuk
menarik minat konsumen dengan harapan dapat memimpin pasar, sehingga persaingan
dalam dunia ritel akan semakin ketat. Di Indonesia, perkembangan ritel telah
memasuki era praktis seperti yang ada di negara-negara maju. Ini khususnya
terjadi di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang,
Makasar, dan Medan.
Kondisi tersebut menyebabkan produsen lebih jeli dalam
menciptakan keunggulan sebelum terjun ke pasar sasaran. Hal ini harus didukung
oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berpotensial dan mempunyai
loyalitas serta dedikasi terhadap kelangsungan perusahaan terutama bisnis
ritel, karena bisnis ini berbeda cara pengelolaannya dibandingkan dengan
perusahaanperusahaan pada umumnya.
Sumber daya manusia mempunyai peran sangat penting dalam
pengelolaan bisnis ritel , karena membutuhkan kesiapan pengelolaan dalam arti
sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan keterampilan (baik soft
skill maupun hard skill) dalam hal manajerial penjualan ritel dan sekaligus
kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam
bisnis ritel.
1.2Tujuan
1.
Memberikan kontribusi akademis dengan memberikan saran dalam permasalahan
Manajemen Sumber Daya Manusia pada bisnis ritel
2.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Lanjutan
1.3Rumusan
masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan sumber daya
manusia dalam bisnis ritel ?
2.
Bagaimana struktur organisasi pada
bisnis ritel IndoMaret ?
3.
Bagaimana cara memotivasi karyawan dalam
bisnis ritel ?
4.
Bagaimana cara membangun komitmen
karyawan dalam bisnis ritel ?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sumber
Daya Manusia dalam Bisnis Ritel
Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan bidang manajemen yang berfokus pada pengelolaan
Sumber Daya Manusia dengan seefektif mungkin agar diperoleh suatu kesatuan
tenaga kerja yang memuaskan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting dalam
bisnis ritel, sebab setiap karyawan memainkan peran atau bagian yang penting
dalam melaksanakan fungsi pekerjaan dengan baik. Manajemen sumber daya dalam
bisnis ritel adalah upaya untuk mengelola sumber daya manusia (SDM) ritel serta
hubungannya dengan pelanggan dan kultur tentang ritel hingga menjadi manfaat
kompetitif yang mendukung.
Berbagai
posisi karier yang bisa kita temukan dalam sebuah bisnis ritel, antara lain;
Pemilik Ritel, Pengelola Ritel, Pramuniaga, Kasir, Kepala Gudang, Customer
Service, Security, Pemasok Barang Dagangan, Manajer Keuangan, dan sebagainya.
Pendekatan-pendekatan yang secara umum digunakan untuk memotivasi dan
mengkoordinasikan aktivitas karyawan, dan manajemen praktis untuk membangun
kekuatan kerja secara efektif dan mengurangi tingkat perputaran karyawan. Semua
aktivitas tersebut dilakukan untuk menerapkan strategi sumber daya, perencanaan
sumber daya, termasuk dalam merekrut, menyeleksi, melatih, mengawasi,
mengevaluasi, dan membagi kompensasi penjualan, yang dikerjakan hanya oleh
manajemen.
Pengelolaan
sumber daya manusia dalam ritel sangat menantang, karena pada dasarnya bisnis
ritel sangat berbeda dengan bisnis atau perusahaan pada umumnya. Ada beberapa
ciri yang dapat dijadikan pembeda yaitu :
1.
Jam kerja karyawan berbeda dengan
perusahaan pada umumnya. Jam buka toko yang paling panjang membuat perusahaan
harus membagi pekerjaan dengan sistem shift. Toko buka 7 hari dalam seminggu
dan akan ramai pada hari-hari libur, membutuhkan komitmen yang tinggi dari
karyawan yang harus membuka tokonya selama 24 jam. Misalnya pada akhir pekan
atau menjelang hari raya / besar sehingga harus menambah shift kerja dan
karyawan.
2.
Penekanan terhadap kontrol biaya.
Kontribusi biaya karyawan cukup besar pada total biaya toko keseluruhan.
Sehingga perlu sangat hati-hati dalam merinci secara tepat kebutuhan karyawan
yang efisien sesuai dengan tingkat keahliannya masing-masing.
3.
Perubahan demografis pekerja. Peritel besar
yang beroperasi secara nasional dan internasional akan menghadapi tantangan
mengenai perubahan pola demografis karyawan. Hal ini akan berpengaruh besar
terhadap kinerja kerja dan kualitas pelayanan dan penjualan. Dalam pelaksanaan
dan pengelolaan sumber daya manusia memerlukan perencanaan yang matang, hal ini
didasarkan pada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh para karyawan /
pelaku ritel, diantaranya adalah :
a. Memiliki
keterampilan analisis. Kemampuan menyelesaikan masalah danmemiliki kemampuan
numerik untuk menganalisis fakta dan data bagi perencanaan, pengelolaan dan
pengawasan.
b. Memiliki
kreatifitas. Mampu untuk menghasikan ide-ide dan solusi yang imajinatif, cepat
mengenali kebutuhan konsumen dan mampu bertindak dan mengantisipasi perubahan.
c. Mampu
mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
d. Fleksibel.
Mampu berlaku fleksibel terhadap kejadian sehari-hari agar mampumengakomodasi
perubahan tren, gaya serta sikap pelanggan.
e. Inisiatif.
Kemampuan melakukan sesuatu yang dirasa perlu tanpa disuruh.
f. Leadership.
Hormat kepada keputusan, mampu mendelegasikan dan memberikan panduan kepada
orang lain.
g. Mampu
mengorganisasikan pekerjaan dan menentukan prioritas.
h. Berani
mengambil resiko dengan pertimbangan, analisis yang akurat dan bertanggung
jawab.
2.2
Tahapan
Pengelolaan SDM
Dalam
pengelolaan sumber daya manusia, memerlukan tahapan yang harus dilakukan :
1. Rekrutmen
Merupakan
gerbang awal yang menentukan. Contoh pada IndoMaret : Rekrutmen dimulai dari
penentuan berbagai kriteria SDM yang dibutuhkan, lalu mempublikasikannya di
situs resmi IndoMaret, dan juga di media massa cetak, demi mendapatkan calon
karyawan yang tepat dan handal.
2. Orientasi
Setiap
organisasi memiliki budaya, suasana, prinsip kerja dan nilai-nilai yang
berbeda. Pada tahap ini diperkenalkan mengenai perusahaan, posisi perusahaan,
personel perusahaan, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, pekerjaan dan
alur pekerjaan secara rinci. Contoh pada IndoMaret: Orientasi dilakukan pada
masa awal training agar calon peserta training paham tentang prinsip kerja dan
nilai-nilai yang ada di dalam perusahaan.
3. Pelatihan
Pelatihan
sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan
sehingga dapat terjadi peningkatan kinerja. Ada 2 (dua) macam pelatihan
a. Pelatihan
keterampilan teknis Keterampilan yang diberikan untuk tampil melakukan suatu
pekerjaan. Seperti keterampilan komputer dalam penggunaan cash register pada
kasir, dan lain-lain.
b. Pelatihan
antar pribadi Pelatihan keterampilan berhubungan dengan sesama karyawan,
atasan, bawahan, mitra perusahaan atau pelanggan. Contoh pada IndoMaret :
Pelatihan pada IndoMaret memiliki beberapa perbedaan tergantung kepada jenis
bidang kerja. Namun secara umum, pelatihan dilakukan selama tiga bulan penuh di
lokasi kerja.
4. Penempatan
Tahap
dimana karyawan yang telah dinilai layak diterima akan ditempatkan kerjanya
sesuai divisi yang dibutuhkan. Contoh pada IndoMaret : Setelah calon SDM mampu
melewati masa training dengan baik, maka ia akan dipilih dan ditempatkan sesuai
dengan bidang pekerjaan yang akan dimasukinya. Untuk karyawan IndoMaret yang
masih baru, mereka akan langsung dikontrak untuk tiga bulan kedepan.
5. Pemberdayaan
Mendelegasikan
pekerjaan kepada bawahan dengan pengawasan Contoh pada IndoMaret: Karyawan yang
telah melewati masa training (mis. kasir) biasanya akan tetap dibimbing oleh
senior/ supervisor-nya selama seminggu. Setelah dia dinilai cukup mahir dan
terampil dalam melakukan tugasnya, maka intensitas bimbingan terhadapnya akan
dikurangi, tapi tidak terlepas dari pengawasan senior/ supervisor.
6. Continous
Improvement
Setiap
hari harus menjadi lebih baik dari hari kemarin. Contoh pada IndoMaret: Dua
kali dalam sebulan, kesatuan tim dari pusat datang untuk mengontrol seluruh
kegiatan fungsional SDM yang ada di IndoMaret. Kontrol ini bertujuan untuk
memantau dan menjaga kestabilan kinerja SDM agar terusmenerus menjadi lebih
baik. Apabila ditemukan kesalahan/ kinerja SDM tidak sesuai dengan standar
kerja, maka kesatuan tim pusat akan melaporkan kepada SM yang akan
ditindaklanjuti oleh SM itu sendiri, karena itu adalah wewenang SM atas
karyawan.
2.3
Memotivasi
Karyawan Ritel
Ritel
umumnya menggunakan tiga metode untuk memotivasi aktivitas karyawannya, yaitu :
1. Kebijakan
tertulis dan pengawasan karyawan Hal ini adalah metode koordinasi yang paling
mendasar karena dapat dijadikan indikasi dan petunjuk bagi karyawan mengenai
apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
2. Insentif
Insentif biasa dipergunakan peritel untuk memotivasi karyawan dalam
melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan sasaran penjualan. Terdapat 2 (dua)
jenis insentif, yaitu :
a. Komisi
Kompensasi yang didasarkan pada rumusan yang telah ditetapkan perusahaan.
Contoh : komisi di IndoMaret telah diberikan sesuai dengan spesifikasi kerja,
apabila ada karyawan yang lembur harus melaporkannya terlebih dahulu kepada SM/
ASM.
b. Bonus
Kompensasi tambahan yang diberikan secara periodik berdasarkan evaluasi kerja
karyawan. Contoh : bonus diberikan sesuai dengan hari besar keagamaan. Misalnya
pada saat menjelang hari raya Idul Fitri, karyawan yang beragama Muslim akan
mendapatkan THR. Sementara karyawan yang beragama non Muslim (Kristen) akan mendapatkan
bonus hari Natal.
3. Budaya
organisasi Memotivasi dan mengoordinasi karyawan bertujuan untuk mengembangkan
budaya organisasi kuat. Satuan nilai-nilai, tradisi, kebiasaan dalam suatu
perusahaan yang mendasari perilaku karyawan atau organisasi, seperti menghargai
setiap karyawan, mau mendengarkan bawahan, dan lain-lain. Contoh pada IndoMaret
: Budaya yang kuat terlihat dari kebijakkan IndoMaret adalah kerja yang
tangkas, bersih, ramah, dan disiplin.
2.4
Membangun
Komitmen Karyawan
Tantangan utama dalam penjualan eceran
adalah untuk mengurangi tingkat keluar masuk karyawan. Perputaran karyawan yang
tinggi akan mengurangi penjualan (karena kurang berpengalaman, kurang
pengetahuan akan barang dan kebijakan perusahaan sehingga tidak mampu berinteraksi
secara efektif dengan konsumen) dan meningkat biaya (rekrutmen dan pelatihan
membutuhkan biaya). Beberapa pendekatan yang dilakukan oleh ritel untuk
membangun komitmen timbal balik adalah :
1. Meningkatkan
keterampilan.
2. Memberdayakan
karyawan.
3. Menciptakan
hubungan kemitraan dalam karyawan.
Terdapat
tiga aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan
mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan :
1. Mengurangi
perbedaan status antar karyawan
2. Memberikan
peluang promosi untuk karyawan lama
3. Diberlakukan
flextime (sistem penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan karyawan memilih waktu
kerja) dan job sharing (dua karyawan secara sukarela bertanggung jawab atas
satu pekerjaan.
Pada
IndoMaret, setiap karyawan dibimbing agar mampu saling bekerjasama dalam
melakukan berbagai kegiatan. Misalnya penempatan dan penyusunan barang pada rak
merupakan tugas seorang stockist. Namun apabila ada konsumen yang mengambil
kemudian mengembalikannya sehingga tidak tersusun seperti kondisi semula, maka
pramuniaga yang sedang stand by akan membantu untuk menyusunnya dengan rapi
kembali.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Manajemen
sumber daya manusia (MSDM) sangat penting dalam bisnis ritel, sebab setiap
karyawan memainkan peran atau bagian yang penting dalam melaksanakan fungsi
pekerjaan dengan baik.
2. Berbagai
pilihan struktur organisasi adalah struktur organisasi fungsional, struktur
organisasi berdasarkan produk, struktur organisasi berdasarkan geografis, dan
struktur organisasi kombinasi. IndoMaret memilih struktur organisasi fungsional
3. Tiga
metode memotivasi karyawan yaitu kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan,
insentif dan budaya organisasi. IndoMaret telah melakukan ketiga metode
tersebut dengan sebagaimana mestinya.
4. Terdapat
tiga aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan
mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan : Mengurangi
perbedaan status antar karyawan, Diberlakukan flextime (sistem penjadwalan
pekerjaan yang memungkinkan karyawan memilih waktu kerja) dan job sharing (dua
karyawan secara sukarela bertanggung jawab atas satu pekerjaan).
3.2 Saran
1. SDM
pada bisnis ritel sebaiknya diatur dan dikelola untuk lebih memperhatikan
kelengkapan produk yang akan dipasarkan. Pelayanan terhadap pelanggan juga
perlu untuk ditingkatkan, agar pelanggan merasa nyaman berbelanja dan untuk
selanjutnya memilih untuk tetap berbelanja di IndoMaret (terciptanya loyalitas
pelanggan)
2. Pengembangan
hendaknya harus terus diciptakan dan berkesinambungan baik itu melalui
pelatihan ataupun pemberian pendidikan kepada setiap karyawan. Hal ini
dilakukan agar setiap karyawan tidak merasa kaget dan mudah menyesuaikan diri
3. Pimpinan Indomaret harus selalu memberikan
motivasi dan dukungan penuh kepada seluruh karyawan dan menjaga konsistensi
dari penerapan pengembangan sumber daya manusia, bahkan apabila mungkin
perusahaan harus dapat menambah beberapa hal baru yang berkaitan dengan
penerapan pengembangan sumber daya manusia
4. Perusahaan juga perlu menaruh perhatian yang
serius kepada perilaku karyawan untuk semua permasalahan kebutuhan yang
berkaitan dengan penerapan pengembangan sumber daya manusia, baik dengan
memberikan fasilitas kepada kegiatan pelatihan maupun pendidikan yang akan
mendukung terciptanya kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar